Senin, 08 Oktober 2012

Peranan IPA dalam Matematika



Secara sederhana IPA adalahsuatukumpulanpengetahuan yang tersusun secara sistematis tentang gejala alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
Selainitu IPA juga tidak pernah terlepas dari matematika. IPA tidak akan bisa berkembang tanpa adanya matematika. Begitu juga matematika yang membutuhkan IPA dalam perkembanganya. Berulang kali pada abad kesembilanbelas dan keduapuluh muncul teori-teori yang lahir dari keterpaduan antara matematika dan IPA.

Tanpa geometri yang didapat kanoleh C.F.B. Reiman npadatahun 1854, atau tanpa teori inverian yang dikembangkan oleh para matematikawan A. Cayley dan pengikut nyateori relativitas umum dan teori gravitasi Albert  Einstein tidak dapat dinyatakan sebagaimana yang kita ketahui. Tanpa teori matematika tentang masalah harga batas yang bermula dengan J.C.F. Stern dan J. Lionville pada tahun 1830, mekanika gelombang dari atom yang dikembangkan sejak 1925 dan yang sangat jauh jangkauanya tidak akan tersusun.
Revolusi dalam fisika modern yang dimulai dengan karya W. Heisenberg dan P.A.M. Dirac dalam tahun 1925 dan akan dapat dimulakan tanpapenggunaan matriks-matriks yang didapatkan oleh Cayley dalam tahun 1858.
Konsep invariant tentang hal-hal tetap tidak berubah dalam fluktuasi alam yang takhenti-hentinya, memasuki fisika modern. Konsep itu berasal dari karya yang murni matematika dari J.L. Lagrange pada abad ke delapanbelas.
Hal-hal berikut merupakan beberapa contoh dari banyak kejadian-kejadian serupa. Dalam berpuluh-puluh harapan dan aplikasinya yang berhasil pada ilmu tidak ada pemikiran tentan gapa yang mungkin dihasilkan oleh matematika murni. Dibimbing hanya oleh perasaan mereka akan simetri, kesederhanaan, gneralisasi dan keserasian benda-benda, para matemaikawan yang kreatif sekarang seperti halnya dengan pada masa yang silam sering diilhami oleh penggunaanya dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi.
Masih banyak contoh peranan dari pada matematika. Matematika murni melayani terapanya, matematika terapan member imbalan berupa masalah-masalah baru yang dapat menyibukkan yang murni dalam beberapa generasi.
Sebuah contoh dalam kehidupan modern terjadi sekitar tahun 1938. Perang dunia member tuntutan praktis pada matematika sehingga paramatematikawan harus bekerja keras untuk member jawaban apa yang sangat dibutuhkan. Matematika tahun 1938 tidak selalu memadai untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul selama tujuh tahun berikutnya. Penyelesaian-pnyelesaian eksak untuk masalah-masalah yang kritis tidak mungkin bisa didapatkan dalam masa darurat. Oleh karena itu diperlukan pendekatan yang akurat untuk menghasilkan penylesaian-penyelesaian yang berguna. Selanjutnya metode ini berbalik kepada matematika murni dalam bentuk masalah-masalah yang sebelumnya tidak menarik matematikawan.
Pendorong matematika adalah masalah. Masalah yang baik membuka pandangan yang baru. Semua masalah yang baik adalah sukar, tetapi masalah yang sukar belum tentu baik. Beberapa masalah matematika yang paling baik merupakan masalah yang paling sederhana.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa IPA memiliki peranan sebagai pemberi masalah pada matematika yang dapat membuat matematika terus berkembang, karena pendorong matematika adalah masalah dan IPA merupakan salah satu sumber masalah yang paling baik bagi matematika.

0 komentar:

Posting Komentar