Secara sederhana IPA adalahsuatukumpulanpengetahuan yang
tersusun secara sistematis tentang gejala alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan
oleh kumpulan fakta tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
Selainitu IPA juga tidak pernah terlepas dari matematika. IPA
tidak akan bisa berkembang tanpa adanya matematika. Begitu juga matematika yang
membutuhkan IPA dalam perkembanganya. Berulang kali pada abad kesembilanbelas
dan keduapuluh muncul teori-teori yang lahir dari keterpaduan antara matematika
dan IPA.
Tanpa geometri yang didapat kanoleh C.F.B. Reiman npadatahun
1854, atau tanpa teori inverian yang dikembangkan oleh para matematikawan A.
Cayley dan pengikut nyateori relativitas umum dan teori gravitasi Albert Einstein tidak dapat dinyatakan sebagaimana
yang kita ketahui. Tanpa teori matematika tentang masalah harga batas yang bermula
dengan J.C.F. Stern dan J. Lionville pada tahun 1830, mekanika gelombang dari
atom yang dikembangkan sejak 1925 dan yang sangat jauh jangkauanya tidak akan tersusun.
Revolusi dalam fisika modern yang dimulai dengan karya W.
Heisenberg dan P.A.M. Dirac dalam tahun 1925 dan akan dapat dimulakan tanpapenggunaan
matriks-matriks yang didapatkan oleh Cayley dalam tahun 1858.
Konsep invariant tentang hal-hal tetap tidak berubah dalam fluktuasi
alam yang takhenti-hentinya, memasuki fisika modern. Konsep itu berasal dari karya
yang murni matematika dari J.L. Lagrange pada abad ke delapanbelas.
Hal-hal berikut merupakan beberapa contoh dari banyak kejadian-kejadian
serupa. Dalam berpuluh-puluh harapan dan aplikasinya yang berhasil pada ilmu tidak
ada pemikiran tentan gapa yang mungkin dihasilkan oleh matematika murni.
Dibimbing hanya oleh perasaan mereka akan simetri, kesederhanaan, gneralisasi dan
keserasian benda-benda, para matemaikawan yang kreatif sekarang seperti halnya dengan
pada masa yang silam sering diilhami oleh penggunaanya dalam ilmu pengetahuan alam
dan teknologi.
Masih banyak contoh peranan dari pada matematika. Matematika murni
melayani terapanya, matematika terapan member imbalan berupa masalah-masalah baru
yang dapat menyibukkan yang murni dalam beberapa generasi.
Sebuah contoh dalam kehidupan modern terjadi sekitar tahun
1938. Perang dunia member tuntutan praktis pada matematika sehingga paramatematikawan
harus bekerja keras untuk member jawaban apa yang sangat dibutuhkan. Matematika
tahun 1938 tidak selalu memadai untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul
selama tujuh tahun berikutnya. Penyelesaian-pnyelesaian eksak untuk masalah-masalah
yang kritis tidak mungkin bisa didapatkan dalam masa darurat. Oleh karena itu diperlukan
pendekatan yang akurat untuk menghasilkan penylesaian-penyelesaian yang
berguna. Selanjutnya metode ini berbalik kepada matematika murni dalam bentuk masalah-masalah
yang sebelumnya tidak menarik matematikawan.
Pendorong matematika adalah masalah. Masalah yang baik membuka
pandangan yang baru. Semua masalah yang baik adalah sukar, tetapi masalah yang
sukar belum tentu baik. Beberapa masalah matematika yang paling baik merupakan masalah
yang paling sederhana.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa IPA memiliki peranan sebagai
pemberi masalah pada matematika yang dapat membuat matematika terus berkembang,
karena pendorong matematika adalah masalah dan IPA merupakan salah satu sumber masalah
yang paling baik bagi matematika.






0 komentar:
Posting Komentar